Refleksi Pendidikan Indonesia; Menurun atau Meningkat?

Indonesia bukan tidak bisa menjadi negara maju. Kualitas SDM menjadi pendukung utama mewujudkan impian tersebut. Anugerah sumber daya alam yang melimpah sudah menjadi modal untuk diolah dan dimanfaatkan. Oleh karenanya butuh peran SDM yang cerdas dan kompeten di bidangnya. Jumlah Professor di Indonesia saat ini mencapai 2,16% dengan jumlah 5.664 orang. Sedangkan jumlah Doktor di Indonesia mencapai 14,5% atau berjumkah 42.825 orang dari total dosen sejumlah 296.000 orang. Bebeda dengan jumlah professor di Malaysia, 25.350 orang. Negara lainnya, Singapura mencapai 17.000 professor, negara Thailand memiliki 12.000 professor. Data tersebut menegaskan bahwa negara Indonesia masih jauh tertinggal dibanding negara-negara ASEAN lainnya.

Ada apa dengan pendidikan di Indonesia saat ini? Melihat kembali pendidikan di masa Orde lama, pendidikan Indonesia menemukan gairahnya, bebas dari kepentingan politik, bisnis dan lainnya. Pendidikan Tinggi ibarat rahim bagi generasi intelektual. Bila melihat tokoh-tokoh inspiratif saat ini, tidak lain produk dari pendidikan masa orde lama, seakan menyatakan pendidikan Indonesia berhasil, mampu menjawab tuntutan dan persoalan untuk mensejahterakan rakyat (M. Rijal Fadli, dkk :2019,157).

Read More
image by Canva

Ancaman Pendidikan Saat Ini

Undang-undang tahun 20 nomor 2003 Mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Secara sadar pendidikan Indonesia mengharap setiap peserta didik menemukan dan menyadari skill dan minatnya. Dengan begitu mereka dapat berkmebang dengan baik sesuai minatnya.

Redevinisi pendidikan yang digagas jika berjalan lancar, tentu Indonesia semakin berkembang. Pasalnya, problem pendidikan semakin hari semakin pelik. Berdasarkan data kasus dari Januari-Maret 2021 terdapat 33 kasus dalam dunia pendidikan. Masa pandemi pembelajaran tidak boleh dilakukan secara tatap muka (Pembelajaran Jarak jauh). Diantara problemnya; Anak putus sekolah karena ada yang menikah, anak terpaksa bekerja karena tuntutan ekonomi keluarga, anak cenderung terikat dengan gadget (main game online), kesiapan guru terbatas dalam beradaptasi dengan teknologi, PJJ mengakibatkan siswa sering merasa jenuh dengan pembelajaran daring, fasilitas pendidikan di sekolah-sekolah khususnya di daerah pelosok kurang mendapat perhatian, biaya pendidikan yang makin mahal, dan cenderung melahirkan pengangguran terdidik yang bingung arah masa depannya.

Redevinisi pendidikan saat ini seperti makin jauh dari niat awal dan tujuan murninya. Campur tangan politik kotor dan menjadikan pendidikan sebagai peluang bisnis bagi mereka pemangku kebijakan. Pendidikan seakan belum mampu menemukan ruh dan jati dirinya sebagai rahim yang melahirkan calon intelektual muda generasi emas yang terdidik.  

Strategi Solutif

Ancaman kemunduran pendidikan Indonesia merupakan alarm untuk tetap merasa khawatir. PR pendidikan Indonesia cukup banyak dah harus dijawab dijawab. Perlu perhatian serius jika negara Indonesia tetap mencita-citakan kehidupan sejahtera, negara yang maju. Pertama, pendidikan Indonesia harus sering mengunjungi kurikulum, mengukur tingkat kesesuaian dengan kebutuhan zaman sekarang atau tidak. Dengan begitu pendidikan tidak hanya merupakan formalitas yang harus dilalui namun tidak memberi kesan dan nilai karakter bagi peserta didik.

Kedua, lebih memperjelas tujuan pendidikan untuk mengembangkan hardskill dan softskill peserta didik. Dengan begitu peserta didik nyaman dalam menyelesaikan tugas-tugas latihan. Mereka akan menganggap tugas-tugasnya merupakan latihan pengalaman untuk kesiapan di masa depan.

Ketiga, pendidikan Indonesia harus memperhatikan Guru, baik kualifikasi pendidikan, kepribadian, kesiapan, kemampuannya dalam mengajar dan kesejahteraannya. Guru yang semangat berpengaruh besar terhadap proses pembelajaran. Terpenting ialah tujuan pendidikan dan implementasinya harus sejalan dan nyata diimplementasikan. Perhatian pemerintah merata tidak ada yang diistimewakan baik kota maupun di desa terpencil. Bukankah para pemimpin saat ini banyak yang terlahir dari rahim orang Desa? Membangun Indonesia harus merata sebagaimana hak-haknya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *